Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

30 Des 2013

Natal – Dulu & Sekarang


Natal sudah tiba! Mal dan pusat pusat keramaian sudah berdekorasi merah, emas dan hijau dari kemarin-kemarin. Oh hey, beberapa santa malah sudah mondar mandir menyapa. Tapi kok kamu adem ayem aja nih, gak ada bergetar getar gembira kayak waktu kecil dulu? Oh mungkin itu karena kamu bertambah tua. Sama seperti yang merayakan Lebaran, saat kecil dalam waktu 2 hari kantong-kantong celana dan dompet bakalan gendut kepenuhan duit hasil muter muter salaman ke rumah tetangga dan sodara. Begitu umur bertambah banyak udah ga ada lagi yang nyelipin cebanan di setiap cium tangan. Heu. Menyebalkan memang. Hal yang serupa itu juga terjadi terhadap mereka yang merayakan natal. Perayaan natal itu sama seperti hidup Macaulay Culkin: Saat masih kecil menyenangkan luar biasa menjadi Kevin dan Richie Rich, sementara beranjak dewasa makin tenggelam dan suram.
Nah, apa aja yang dulu bikin loncat loncat girang menyambut natal tapi sekarang sudah jadi biasa aja dan bahkan malah bikin males? Ini dia kira-kira:

Sinterklas
Dulu:
Foto di pangkuan sinterklas, salah satu kegiatan khas natal. Ketika kita masih percaya dengan sosok bapak gendut berjenggot putih yang berani-beraninya masuk rumah kita malam-malam untuk ngasih hadiah. Bahagia sekali bisa berfoto bersama beliau.


Sekarang:

Tangannya dimana itu?!
Pedofilia, satu kata yang bisa merusak banyak memori masa kecil kamu ketika kamu paham apa arti dari kata itu. Saat kamu mengetahui ada yang namanya orang pedofil, mulai lah kamu memikirkan ulang masa kecil kamu tidak seperti yang kamu rasakan sewaktu kecil, digabung dengan kamu sudah sadar bahwa sinterklas yang berfoto dengan kamu dulu hanyalah seorang oom-oom yang latar belakangnya tidak jelas.

Hadiah Natal
Dulu:

Sama seperti perasaan tidak sabar ketika waktu kecil kamu keesokan harinya akan tamasya bersama sekolah, saat natal juga seperti itu. Tidak sabar rasanya untuk buka kado sehabis pulang dari gereja pagi hari, bolak balik nengok dan ngecek kamar bokap nyokap atau ke bawah pohon natal memastikan kado untuk kamu ada dan sudah terbungkus rapi. Saat kecil kamu masih mendapatkan kado yang benar-benar keren! Gameboy! Rollerblade! Sega! Atau paling nggak ya gembot 100 in 1 yang 99 game diantaranya cuma varian dari tetris. Belum lagi kalau ke rumah om dan tante atau dikunjungi oleh mereka, kado untuk dibuka lebih segunung lagi. Oh wow.

Sekarang:


Tanpa kamu sadari orang-orang yang memberikan kamu kado natal semakin berkurang, bokap nyokap juga kayaknya ga repot-repot lagi ngebungkusin terus naro diem-diem di bawah pohon natal. Kado-kado untuk kamu pun mulai gak spesifik dan mulai random dari acara keluarga besar dimana semua orang (termasuk kamu) diwajibkan membawa kado seharga tertentu yang kemudian dibagikan secara acak. Oh tunggu! Apa itu kado kotak yang seukuran persis tablet di atas meja di pagi hari natal?! Bukan, bukan iPad kok. Itu isinya buku tebal self-help cara untuk mendapatkan kerja yang bonafide… Terima kasih mama.

Christmas Dinner
Dulu:

Waktu kecil dulu biasanya pas hari natalnya. Dimana semua makanan yang enak-enak berlimpah ruah, kamu boleh nyemil kue, cokelat, permen dan segala macam makanan manis perusak gigi yang biasanya dijatahin sama nyokap kini bisa kamu nikmati sepuas-puasnya. Ketemu sepupu sepupu seumuran dan lari-larian sepanjang rumah, nyanyi-nyanyi, boleh tidur larut malam. Dan kalo beruntung bisa ikutan colongan nyicip wine atau beer. Ihiw.
Sekarang:

Nazarudin itu siapa sih?
Para om dan tante yang biasanya tidak ngeh dengan keberadaan kamu yang bolak balik ke meja makan atau meluk toples kue sambil main PS bareng sepupu, sekarang mulai manggil kamu ikutan ngobrol di lingkaran mereka. Di meja makan yang dulu kayaknya isinya ketawa-ketawa doang sekarang kok jadi bahas politik, olahraga, hukum dan yang paling menyebalkan adalah topik tentang kamu ‘kapan lulus?’ , ‘kapan kawin?’, ‘sudah ngapain aja setahun kemarin?’ dan wejangan wejangan akhir dan awal tahun yang bikin kamu kenyang duluan. Boro-boro mau ngabisin lasagna dan para aneka pasta.

Merayakan Natal
Dulu:

Salah satu nilai penting dalam natal adalah kebersamaan keluarga. Perayaan natal adalah saat rumah kita terasa meriah dan semua orang bahagia. Rasanya ingin cepat-cepat merasakan natal lagi tahun depan.
Sekarang:
Ho ho ho! Selamat Natal Semuanya!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman